Posts

Showing posts from December, 2011

SUSAHNYA MENJADI MUSLIM YANG BAIK (DI NEGARA ISLAM)

Judul di atas merujuk pada tulisan Scheherazade S. Rehman dan Hossein Askari berjudul ‘How Islamic are Islamic Countries?” . Yang menarik dari artikel tersebut adalah kesimpulan bahwa banyak dari Negara Islam(menyatakan dirinya Negara Islam) justru tidak melaksanakan urusan –urusannya sesuai dengan ajaran-ajaran Islam. Kedua akademisi tersebut tentunya punya landasan kuat terhadap kesimpulan yang mereka capai. Termasuk di dalamnya beberapa indikasi-indikasi dan bagaimana mengukur tingkat “ke-Islaman” sebuah negara. Bermula Seolah menjadi sebuah konsensus bersama, para sosiolog menyatakan peran agama yang begitu besar bagi umat manusia. Bahkan, dalam beberapa studi menyebutkan agama menjadi factor terpenting dalam pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Sebagaimana halnya penelitian Bernard Lewis dan Robert Barro sejak akhir 2001. Mereka telah berusaha ntuk menilai hubungan antara agama, ekonomi, hukum, dan social pembangunan Negara. Walaupun agama menjadi sangat penting sebagai facto

Menggagas dialog Islam – Barat

Oleh: Muhammad Najib Setelah peristiwa 11 september 2001(11/9), yang meluluhlantakan dua supremasi “adidaya”Amerika, yakni, ekonomi (gedung kembar WTC) dan militer ( gedung Pentagon), persepsi barat terhadap Islam, seketika berubah. Beberapa pihak yang di nyatakan pihak Amerika -sebagai representasi Barat - bertanggung jawab terhadap peristiwa itu adalah orang –orang yang mengatasnamakan Islam, mereka yang konon berbuat atas dasar perjuangan suci melawan “orang-orang kafir” yang bagi mereka selalu arogan dan seolah – olah menganggap dirinya sebagai penguasa tunggal dunia. Hubungan “mesra” yang selama ini di bangun antar dua peradaban besar, yakni Isam dan Barat seolah sirna, tak berbekas. Hubungan tersebut-walau hanya terjadi pada level tertentu dan bersifat simbolis-, sempat menjadi peredam berbagai konflik dan ketidaksefahaman antar keduanya. Menumbuhkan luka lama Beberapa stigma buruk, kemudian di arahkan ke Islam . Dikatakan, Islam sebagai sosok yang penuh kekerasan dalam

Bermula dengan Bismillah

AWAS “BAHAYA LATEN” RADIKALISME AGAMA DI SEKOLAH Beberapa waktu lalu, dua buah bom meledak di Jakarta . satunya di hotel JW Marriot dan lainnya di Hotel Ritz carlton. Khalayak dibuat prihatin, marah dan mengutuk aksi biadab yang menewaskan beberapa orang itu. Segera setelah peristiwa itu polisi menyelidiki siapa pelaku dan apa motif di balik pengeboman tersebut. Hasilnya –seperti diduga banyak orang sebelumnya- pelakunya adalah gerakan Islam garis keras ( sering di sebut Islam radikal dan ekstrem ) dan motif mereka tentunya “berjihad” dengan cara mereka sendiri, menggunakan kekerasan atas nama agama! . Tapi, yang membuat kaget adalah salah satu pelakunya pengebomnya(bomber) bernama nana sukrna adalah seorang berumur 19 tahun, dan mantan ketua “rohis” sebuah sekolah. Sederhananya, Rohis adalah sebuah kelompok “rohani Islam” yang di ketahui sering men”didik” para calon “pengantin”( istlah lain pelaku bom yang sedang di siapkan) . Mereka –para pengantin- di beri doktrin –doktrin yang