SEKILAS TENTANG SYMBOLIC INTERACTIONISM

Setiap hari manusia berhadapan dengan berbagai macam simbol-simbol. Baik, secara secara verbal maupun non verbal . Tentunya, semua symbol tersebut memiliki makna-makna. kemampuan individu manusia dalam memahami dan memaknai simbol serta kaitannya dengan interaksi dengan masyarakatnya menjadi kajian yang cukup menarik bagi para peneliti, khususnya dalam sosiologi . Memang perhatian tersebut di dasari beberapa hal, sebagaimana dikemukakan Barbara ballis (2002) dalam buku Little Jhon (2002) menurut dia ada beberapa premis yang dikemukakan untuk melihat adanya symbolic interactionism tersebut bahwa, : 1. Orang membuat keputusan dan tindakan sesuai dengan pemahaman subjektif terhadap situasi yang mereka hadapi. Tentunya sesuai dengan informasi dan data yng mereka terima baik secara indrawi, rasionalitas maupun intuisi mereka, semisal ketika seseorang menerima bunga mawar, bagi orang yang sedang kasmaran tentu dimaknai sebagai kasih sayang, lain hanya bagi filsafat tentu akan dimaknai lain dengan ahli biologi dan seterusnya. 2. Kehidupan sosial terdiri dari proses-proses interaksi dan karena itu secara konstan berubah. adanya tingkat pendidikan yang semakin tinggi dalam sebuah masyarakat, bisa jadi semakin kuat juga kontestasi antar anggota masyarakat . contoh dalam mendirikan pusat –pusat kajian dalam sebuah gerakan pelajar. 3. Orang memahami pengalamannya melalui makna yang ditemukan dalam simbol dari kelompok primernya. Bahasa adalah sebuah bagian esensial dari kehidupan social. Sering kita mnegtahui makna sebuah symbol harus dengang bertemu langsung asal symbol tersebut, semisal bangunan pura, kita akan bertanya langsung pada orang hindu untuk mengetahui artinya 4. Dunia terbentuk dari objek-objek sosial yang dinamai (diberi nama) dan makna-maknanya ditentukan secara social. Semisal pura di sepakati umat hindu sebagai tempat suci untuk bersembahyang bagi mereka. 5. Tindakan seseorang didasarkan pada interpretasi mereka, sehingga tindakan itu dapat dijelaskan. Ketika pak RT menabuh kentongan untuk mengundang warga, mereka akan datang . Berapa kali kentongan di pukul- tentunya sesuai kesepakatan warga- , tentunya tergantung kebutuhan nya. 6. Konsep diri (self) seseorang merupakan sebuah objek signifikan dan seperti semua objek sosial lainnya ditentukan melalui interaksi sosial dengan orang lain . Dalam sebuah tradisi di sebuah kampung, ketika seorang anak lahir kembar , maka demi keselamatan salah satunya harus di bawa keluar kampung tersebut. Tradisi tersebut sudah menjadi semabam consensus bersama yang harus di taati masing-masing warga. Selanjutnya, ada beberapa pemikiran tentang symbolic interactionasm secara perlahan namun pasti menjadi kajian yang diminati para ilmuwan sosial, mulai dari George Herbert Mead (1863-1931), penemu “the theoretical perspective” yang pada perkembangannya nanti menjadi cikal bakal “teori interaksi simbolik”, kemudian Herbert blumer (1969), sebagai penemu istilah symbolic interactionasm sekalgus motor penggerak madzhab Chicago ( Chicago school). Dan , juga Mahzab Iowa (Iowa School) yang dipelopori oleh Manfred Kuhn(1950-1960an), dan Kenneth Burke (Dramatisme). Memang, disamping ketiga tokoh dia atas memang ada juga tokoh lain seperti Ernest Bormann, John Cragan dan Donald (Shield Symbolic convergence theory), Anthony Gidden (Structuration Theory-) Erving Goffman-(Dramaturgi).Akan tetapi kita hanya membahas empat tokoh saja. Madzhab Chicago Tak pelak lagi, begawan Sosiologi George Herbert Mead adalah peletak dasar aliran pemikiran madhab ini . Menurut dia kalau ingin memahami sebuah interaksi dalam perilaku sosial, maka harus mengkaji pula aspek didalamnya. Mead tertarik pada interaksi, dimana isyarat non verbal dan makna dari suatu pesan verbal, akan mempengaruhi pikiran orang yang sedang berinteraksi. Dan terkenal dengan istilah “the theoretical perspective” Semua berjalan biasa saja sampai kemudian datang Herbert blumer, yang menemukan istilah symbolic interactionism. Pandangan Chicago berkait erat dengan kategorisasi yang dikemukan Mead yakni, mind, self dan society. Menurut Little Jhon (2002:146), ketiga kategori tersebut berada dalam proses yang sama yakni social act. Social act merupakan konsep yang digunakan untuk memayungi proses-proses sosial dan psikologis. Konsep tersebut terkait dengan proses yang terjadi dalam kejiwaan masyarakat baik antar individu maupun antar kelompok. Act: merupakan sebuah unit perbuatan yang tidak dapat dipecah lagi. Secara sederhana sebuah social act-mencakup tiga bagian hubungan. Pertama, ada gestures dari individu; kedua, ada respon terhadap gesture; ketiga, hasil yang merupakan makna bagi act. Makna tidak menetapkan pada suatu objek apapun tetapi dalam relasi triadik tersebut (Little Jhon,2002:146). Contohnya, ketika seseorang mengedipkan mata kepada lawan jenisnya, dan berhasil direspon dengan kedipan mata oleh yang bersangkutan, disanalah terjadi Social Act. Bentuk interaksi antar individu masyarakat bisa berupa simbolik (seperti gerak tubuh, pakaian)maupun non simbolik (seperti ucapan).Interaksi yang saling berbalas antar individu, kemudian individu dengan kelompok lebih besar akan melahirkan Joint action tiada lain adalah penentu terbentuknya masyarakat. Tentunya, dalam bermasyrakat lebih terstruktur konsepnya dalam symbolic interaction. Proses-proses sosial dalam kehidupan kelompok sosial yang menciptakan dan menegakkan aturan, dan bukan aturan yang menciptakan dan menegakkan kelompok kehidupan . semua anggota berhak untuk terlibat dalam kewajiban menjaga aturan-aturan yang telah mereka sepakati Gagasan meat tentang society atau group life terdiri dari perilaku kerjasama anggota masyarakat. Kerjasama dalam berbagai aspek baik yang berobjek fisik, objek sosial dan objek abstrak Semisal gotong royong dalam sebuah kimunitas dalam buat jembatan untuk menyatukan dua buah desa . Awalnya rapat untuk berbagi gagasan bagaimana mengatasi masalah antar kedua desa yang terpisah oleh sungai, kemudian solusi apa yang ingin dicapai menentukan kegiatan dan seterusnya. Semua warga terlibat dalam proses tersebut. Ketika semua telah bersepakat tentang pentingnya jembatan sebagai symbol pemersatu Maka disebut sebagai significant symbol. Untuk menguatkan pemahaman tentang bangunan jembatan maka perlu seseorang yang ahli dalam bidangnya yakni insinyur. Dialah yang mempunyai kemampuan kita menangkap seseuatu diluar dirinya melalui Mind, dialah yang menafsirkan bagaimana individu harus bersikap dalam bermasyarakat. Contoh ketika seseorang di kasih tugas presentasi bagaimana membuat jembatan yang baik, dia akan belajar dari orang lain atau buku, kemudia menafsirkan sesuai dengan kebutuhan pembuatan jembatan yang sesuai Biasanya ada dalam sebuah komunitas ada tokoh yang berperan dalam menentukan proses seterusnya, dialah yang memberi pengaruh penting dalam kehidupan masyarakat, semisal Sosok bapak dalam kehidupan keluarga , kepala desa atau kyai dalam kehidupan masyarakat yang religius. Tokoh –tokoh ni dikenal sebagai significant others yang merupakan orang-orang paling dekat kita dan sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Masing-masing dari kita mempunyai self karena kita dapat merespon terhadap diri sendiri sebagai objek. Ketika tangan kita cubit maka akan terasa sakit (kalau normal). Demikian halnya ketika kita sedih akan mengeluarkan airmata.tentunya istilah menangis dan sakit berasal waktu kecil dari orang lain dalam keluarga mungkin orang tua . Istilah lain self ini adalah generalized other semacam sebuah komposisi perspektif cara kita melihat diri sendiri. Keseluruhan persepsi terhadap cara orang lain melihat kita. Semisal, semua orang yang akan berpendapat jahat jika melihat kita korupsi uang rakyat, karena jelas merugikan rakyat. Jelaslah bahwa Mazhab Chicago lebih “mendalam”, eksploratif dan kualitatif, dalam memahami peran manusia dalam berinteraksi melalui symbol-simbol yang ada. Madhab Iowa Ada beberapa konsep dalam madhab ini diantaranya the self, yakni tindakan yang kesemuanya dilakukan hanya, oleh dan untuk dirinya sendiri, mulai rencana aksi individu , konsisten terhadap identitas, menghasilkan target, ideologisasi dan evaluasi. Konsep the object bisa di fahami sebagai banyak aspek yang ada pada realitas seseorang seperti sesuatu, negara, kualitas , acara dll. Selanjutnya konsep plant of action yakni, pola perilaku total seseorang yang diberikan obyek . Konsep lain hampir mirip dengan madhab chicago diantaranya significant othersnya blumer yakni adanya orang yang sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang, yang dikenal dengan istilah orientational other . Semisal bapak dalam sebuah keluarga Tapi pendekatan berbeda di lakukan madhab ini, terutama ketika Kuhn menawarkan konsep yang lebih kongkrit dan berparadigma kuantitatif, dia mengenalkan teknik yang dikenal sebagai ”Tes sikap pribadi dengan dua puluh pertanyaan [the Twenty statement self-attitudes test (TST)]”. Tes sikap pribadi dengan dua puluh pertanyaan tersebut digunakan untuk mengukur berbagai aspek pribadi . Kenneth Burke ( Dramatisme) Manusia adalah makhluk istimewa, dia memiliki tindakan (act dan Motion); dengan kemampuanya itu dia bisa beraksi bersendau gurau, berbicara, berpidato, berteater. Manusia juga mempunyai kemampuan memfilter symbol-simbol realitas melalui symbolic screen (terministic screen). Sehingga bisa menciptakan , menggunakan atau tidak symbol –simbol yang dia terima. Semisal dalam sebuah teater dia bisa menggunakan symbol singa, untuk keberanian, sedang menggunakan kerbau untuk kedunguan/kebodohan.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lesung

Studi kasus : Konsep pesantren Abdurahman Wahid Di Era Orde Baru Dan Reformasi

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU KOMUNIKASI