Study methodology

1.- Metode artinya cara yang teratur dan sistematis untuk pelaksanaaan sesuatu atau cara kerja, Sedang metodologi: ilmu metode akni,ilmu yang membahas cara-cara atau langkah –langkah yang tepat (untuk menganalisa sesuatu): penjelasan serta menerapkan cara ( Pius dan M dahlan ,2001) , menurut Anton Baker(1984), metodologi berasal dari bahasa Yunani (metodhos dan logos ). Kata methodos sendiri, berasal dari meta yang berarti :menuju , melalui , sesudah . sementara kata hodos mengandung makna : jalan , perjalanan,cara-cara. Sehingga kata methodos berarti : penelitian , metode ilmiah ,hipotesis ilmiah , dan uraian ilmiyah . Jadi, metodologi terkait erat dengan methode , bisa dikatakan methodology merupakan ilmu tentang methode yang lebih sistematis dan sebuah disiplin ilmiah. - Hubungannya dengan epistimologi juga sangat dekat , karena dalam epistimologi di bahas tentang di bahas tentang struktur, batas -batas ilmu, juga nilai . Bahkan, bisa jadi metodologi atau metode merupakan bagian yang tak terpisahkan dari epistimologi. - Hubungan Methode/methodologi dengan pendekatan(approach). jauh. Karena pendekatan lebih merupakan upaya untuk mendekati persoalan yang cenderung tidak sistematis, spekulatif dan parsialdan kedalam (inhern). Contoh bagaimana memahami agama dengan pendekatan sejarah , dengan berbicara panjang lebar tentang sejarah gama itu sendiri apa adanya . Berbeda dengan methodology selain menceritakan sejarah itu sendiri juga bagai mana memahami sejarah tersebut mampu menjawab sjarah kekinian dan masa depan dan pergulatan (dialektika) di dalamnya, jadi methodology lebih tegas dalam menunjukkan cara kerja dan sistematikanya, serta lebih menyeluruh (holistic) dan berimplikasi kritis. Tapi, bisa jadi pendekatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Methodologi daqn Epistimologi . dan berbagai kecendrungan masing –masing. Justru saling memperkuat dan mengembangkan . 2.Dengan methodology , sebuah karya ilmiyah akan sangat kuat pondasi keilmuannya dan juga akan bisa di ketahui dengan jelas methode/cara, sistematika dan cara kerja dari perumusan dan penguraian karya tesebut. Sehingga kebenaran ilmiah yang hendak di capai lebih mantap untuk di verivikasi secara umum.di dunia akademis misalnya. Dan tentunya membantu melihat persoalan secara lebih serius, teliti dan menyeluruh. 3.Perbedaannya terletak pada metode pengambilan hukum atau hasil ilmiyahnya. Kalau ilmu –ilmu alam biasa hanya menggunakan methode empiric (pengalaman langsung) dengan menggunakan pijakan proposisi-prosisi kemudian di ambil konklusi jadi sfatnya lebih menarik ke kesimpulan secara umum(generalistik), sedangkan ilmu social ilmu budaya di samping menggunakan pengalan empiric tadi juga berupaya secara terus menerus mengamati kondisi social dan budauya yang di teliti, karena kemungkina perubahan akan sangat besar ., dalam ilmu social lebih menekankan upaya penarikan kesimpulan tidak tergesaq gesa dan cenderung di pisah –pisah. 4. Dalam upaya study ilmiah yang serius ,saya sependapat jika kita mengunakan beberapa methodology , sebagai sebuah upaya mencapai kebenaran tehadap satu persoalan . Sehingga, kalau ada sebuah penyelesaian dari persoalan dan permasalahan, tidak di ambil keputusan (hukum) secara tergesa- gesa dan parsial ,bahkan mereduksi pesoalan tersebut Tapi dengan beberapa metodologi akan lebih menyeluruh dan mantap dalam penyelasian dan akhirnya dapat di verivikasi secara meyakinkan dan ilmiah . juaga menghindari kasus fanatisme buta. 5- Lukman Thohir (2004) menyatakan, Hermeneutik dalam bahasa Inggris dikatakan sebagai hermeneutic dan berasal dari kta kerja yunani Hermeneueien yang berarti mengartikan , menafsirkan , menerjemahkan ,bertindak sebagai penafsir. Hermeunetik menurut lukman mengutip dari Franky Budiman mempunyai sedikitnya tiga (3) pengertian: A.Dapat di artikan sebagai peralihan dari sesuat yng relatif abstrak (ide,pemikiran)kedalam bentuk ungkapan yang kongkrit (bahasa) B. Usaha mengalihkan dari suatu bahasa yang susah /gelap maknanya kedalam bahasa lain yang mudah di fahami maknanya oleh pembaca. C. Seseorang sedang memindahkan sesuatu ungkapan pikiran yang kurang jelas menjadi ungkapan yang lebih jelas. - Hermeneutik adalah sebuah methodology , karena di dalamnya untuk menafsirkan semisal teks di butuhkan sebuah cara keja yang sistematis dan menyeleruh.contoh Bultman dengan demitologisasinya yang menghasilkan injil sinoptik . madzhab –madzab hermeunetik , seperti di katakan Haidar Baqir, ada dua hermeunetik obyektif dan hermeunetik subyektif . Tokohnya antara lain Gadamer, Karl Bultman, Dielty, Jurgen Habermas, Roland Barthes. - Hermeunetik / fenomenology , sangat berkait erat dengan beberapa faham yang beredar seperti strukturalisme , post strukturalisme poskolonialisme (tokohnya a.l. Michel foucoult) filsafat analitis(tokohnya a.l. Habermas) ,semiotika(tokohnya a.l Barthes) serta dekonstruksionisme (tokohnya a.l. Derrida) . Walaupun dengan berbagai corak pemikiran, tapi mereka mempunyai titik temu yaitu meggunakan kritik terhadap teks(symbol, bahasa dll) maupun konteks. 6. Hermeunetik , sebagai sebuah metode ilmu kritis mampu membongkar bebebapa struktur teks (bahasa dan symbol-symbol) dalam sebuah kitab suci -Bible , misalnya - ada beberapa madzhab yang di kenal a.l hermeneutic produktif , hermeneutic reproduktif , hermeneutic.kritis, demitologisasi . Aspek - aspek yang di kaji berkait dengan teks , pengarang dan pembaca . salah satu contohnya dalah bagaimana hermeneuticnya Bultman bekerja, dia menggunakan demitologisasi sebagai upaya untuk menhilangkan mitos –mitos yang ada dalam kitab injil waktu itu ,dan akhirnya dari tangan dia lahirlah apa yang di kenal sebagi injil sinoptik. Referensi : 1.Pius dan M dahlan Kamus Ilmiah Populer, Ariloka ,2001 2.Lukman Thohir, Study Interdisipliner (2004) 3. Darraz Dkk Methodology Teology (makalah) 2006 4.Imam Dkk Methodology Filsafat (makalah),2006

Comments

Popular posts from this blog

Lesung

Studi kasus : Konsep pesantren Abdurahman Wahid Di Era Orde Baru Dan Reformasi

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU KOMUNIKASI