ARAB PRA ISLAM ( catatan dari Annemarie Scimmel )

Menarik untuk di catat ,bahwasanya sebelum Islam datang ,di arab tepatnya, di semenanjung arab selatan , arabia felix kuno, terkenal akan kekeayaannya . tradisi yang berkembang waktu itu adalah politeisme kuno ,yang kemudian secara perlahan di gantikan tradisi –tradisi belakangan ,seperti, yahudi dan kristen . jadi, corak pemikiran yang berkembang adalah kedua agama tadi. Di belahan arab yang lain , tepatnya, di sebelah tenganh arab, agama yang lebih primitif masih tetap eksis , agama ini menunjukkan kebiasaaan yang di lakukan para pemeluknya ,yang masih menganggap gua-gua dan batu sebagai sesuatu yang suci, sakral, dan memiliki kekuatan yang luar biasa, di berkahi . Hal tersebut ,dapat di jumpai pada kebudayaan bangsa semit. Dan di kebudayaan inilah ,terdapat hajar aswad , yang menjadi pusqat peribadatan batu , yang tepatnya terletak di mekkah . Pada masa sebelum Islam datang, bangsa arab terkenal dengan sebutan jahillyah , artinya, di liputi masa kebodohan , walaupun ada sedikit yang masih mempunyai pemahamn keagamaan terhadap agama dan sastera. Sebagian besar mereka(bangsa badui , bagsa nomaden) pada masa itu(abad VI) melantunkan berbagai sastera arab ( terlebih puisi) tentang nilai kebajikan khas bangsa bedui ,yaitu , keberanian , keramahtamahan yang tanpa batas , percaya kepada takdir yang tidak dapat di rubah , kesadaran yang rendah tentang keberagamaa. Terkait dengan perjuangan bangsa , bagi mereka momen orotis pun berberlaku , momen tersebut memanafaatkan wanita suku untuk melakukan threnodies untuk melakukan pembunuhan –pembunuhan dalam perang. Kebiasaan lain , adalah , masih adanyaa pembacaan mantera-mantera dalam prosesi peribadatan mereka . Sedemikian tingginya sastera arab (idiom puitis,misalnya) waktu itu, tetap menjadi hal yang biasa yang di miliki setiap suku dan menjadi inhern dalam bahasa semit , juga menjadi sebuah kesempurnaan kecendrungan yang terbaik. Mungkin, inilah warisan penting bagi Islam dari tanah arab asli. Dalam puisi arab kuno, motif –motif kristen pun tampak disana ,seperti, pengembaraan para pendeta , atau cahaya yang menyinari keempat penjuru dari jiwa suci (pendeta). Bangsa arab , masa itu , masuk dalah wilayah imperium bizantyum dan persia sekaligus. Hal itu bisa bibenarkan , karena , mereka berdua adalah partner dagang mekah waktu itu , dan adanya kontak tersebut juga memfasilitasi kontak jacobite, melkite , dan kristen nestoria . Namun, seluruh koloni kristen tidak di temukan dalam kepercayaan (hati ) orang arab. Di madinah, pada masa itu ,juga di temukan komunitas yahudi (yudaisme) , bahkan raja sheba berpindah agama ke agama tersebut pada tahun 500. Di Arab ada juga para pencari kebenaran , yang tidak puas dengan agama yang dominan disana , dan memilih wilayah keyakinan yang lebih tinggi . orang -orang tersebut di kenal sebagai hanif ,. Mereka ini percaya kepada Tuhan yang maha Tinggi ,Allah( sebutan ini secara insendental berbeda di antara bangsa arab) dan kepercayyaan tersebut, melahirkan inti perilaku keagamaan mereka. Dan mungkin kepercayaan mereka (hanif)inilah, yang dekat dengan agama kristen atau yahudi. Artinya sangat boleh jadi, kalu mau berspekulasi, wilayah semenanjung arab sebelum datangnya Islam (Akhir abad VI sampai abad VII) adalah sebuah negeri kristen atau yahudi. Gp.

Comments

Popular posts from this blog

Lesung

Studi kasus : Konsep pesantren Abdurahman Wahid Di Era Orde Baru Dan Reformasi

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU KOMUNIKASI